Kejadian-Kejadian Asik Gue Saat Praktikum Fotografi

Hari Sabtu, udah jadi rutinitas gue dan kawan sekelas praktikum untuk praktik fotografi di lab. Praktikum itu bisa menghabiskan waktu sekitar 5 jaman (dari jaman Pak Harto sampe jaman Pak Habibie). Eh bukan, maksudnya 5 jam-an, gue praktikum dari jam 12.00 sampe sekitar jam 6 malam. Setting waktu segitu sih gak mutlak ya, bisa berakhir dengan cepat kalo anak-anaknya selesai hunting foto langsung cepet mindahin datanya ke iMac di lab.

Setiap praktikumnya, kami diwajibkan untuk menggunakan rompi yang bertuliskan tiga huruf inisial, lambang IPB, dan beberapa logo pendukung serta tulisan
"Komunikasi Diploma IPB" di punggungnya.

Yah, walau ada beberapa temen gue yang kurang suka dengan rompi ini karena menyandingkannya dengan rompi milik profesi lain (you know lah yaa...) :D

Tapi semua itu kan cuma persepsi pribadi aja, gue seneng-seneng aja tuh pakenya, yah mengingat dipantesin juga sih sama baju yang dipakai hari itu.

Well, yang menarik adalah praktikum kelas gue adalah praktikum terakhir (karena ada di hari Sabtu dan di sesi jam terakhir dari jam 12 - jam 6) jadi gak heran, beberapa kali gue dan Fahmi sahabat sekelas gue adalah saksi ditutupnya gedung kampus itu.

Gak cuma itu, ada untungnya juga praktikum di hari terakhir (Sabtu maksudnya) di tiap minggunya, kami bisa bertanya-tanya ke kelas lain foto apa yang harus diambil, jadi bisa siap-siap dulu.

Praktikum Menantang Tapi Asik

Tiap minggunya kita dituntut mengambil gambar dengan objek apapun namun dengan syarat tertentu.

Syarat ? Ini praktikum apa undian

Iya syarat, misal harus dengan teknik low level yaitu mengambil foto dengan ketinggian yang rendah, atau teknik yang paling gue suka Panning yaitu mengambil foto dengan objek yang bergerak namun fokus.

Panning yang bikin pening:

Asiknya adalah kita harus ngatur kemampuan kamera dengan kecepatan sekian, blaa..blaa.. dan blaa.. (itu teknis, gue masih belajar hehe) :)

Gak cuma itu, kadang kita harus ekstra hati-hati untuk ngambil foto-foto. Mulai dari takut kalo kendaraan lewat, sampe bahaya kriminal (seperti pencurian kamera contohnya) amit-amit jabang baby ya.. *ketok-ketok kepala sama meja.

Kadang, kalo udah kita rasa dapet nih terus kembali ke kantor (baca: lab foto), asisten dosen kita kadang bilang "ini udah bagus, tapi belum dapet nih fokusnya" kesel sih, tapi penasaran jadi membuat kita ingin coba..coba.. coba lagi.

Emang agak capek, tapi ternyata kalo dinikmatin banyak keseruannya loh. Gue geh contohnya:

1. Simbiosis Mutualisme Gue dan Anak SMP

Sama-sama menguntungkan, iya bener banget itu terjadi saat gue praktikum. Ceritanya begini, kebetulan ketika lagi asik foto-foto di pinggir jalan, banyak anak sekolah yang juga sedang bubaran sekolah. Ada sebagian dari mereka yang kumpul di halte menunggu jodoh bus ada juga yang nunggu tukang jajanan.

Ketika lagi asik foto-foto, ada salah satu dari geng cowok SMP yang teriak ke gue sambil nunjuk temannya:

"mas-mas, tuh minta difoto, sambil tertawa"

Awalnya cuma gue tanggapi dengan senyum, tapi ini seperti "pucuk ditiba, ulam pun dicinta" yaudah gue memanggil mereka dan bilang "ayo sini difoto". Mereka nyeberang ke halte di seberang tempat gue memotret sesuai arahan, dan mengatur gaya masing-masing.

lagi sibuk ngatur gaya

Selagi mereka ngatur gaya, gue nyoba ngatur kamera untuk dapet angle terbaik. Jadi, gue diminta untuk dapet foto moving satu objek terlihat bergerak, tapi di ujung sana objek lainnya fokus.

Anak yang berteriak kalo temennya minta difoto, padahal dia sendiri yang antusias buat difoto.
Kelakuan -_-

Singkat cerita, gue dapet foto itu, yah walaupun masih banyak kekurangan. Gue pikir selesai gitu aja, ketika gue nyeberang ke tempat mereka, justru permintaan untuk foto lagi malah datang menghampiri gue.

Yaudah, sebagai bentuk ucapan terima kasih, gue juga mau nyoba foto 'freezing', mereka gue suruh lompat. Gagal, komposisinya gak bagus, tapi engga apa-apa, yang penting mereka senang.

Lepas dari gue, 'komplotan' itu pulang mana kala ngeliat truk kosong untuk ditumpangi.

2. Malah Minta Difoto

Hunting foto di pinggir jalan bukan cuma gue aja, tapi beberapa temen lainnya juga begitu. Otomatis, pinggir jalanan ramai dengan kami yang membawa kamera untuk memotret. Orang-orang antusias, ada juga yang tidak peduli, bahkaaan....

Ada yang minta difoto! Emangnya kita cowok apaan?

Bukan cuma pengendara motor, tapi ada pengendara mobil yang jelas-jelas berhenti dan bilang "neng.. neng foto dong" Hahahaha.. gue ketawa, lumayan buat hiburan.

Kasus ini beda yah, ini sih emang temen gue yang kebetulan lewat terus minta difoto

Banyak hal lagi lainnya yang membuat praktikum fotografi ini lebih berwarna, belum lagi kelas praktikum yang tiba-tiba berubah jadi kelas PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) karena ada iMac yang muterin full lagu anak-anak. Saking PAUD-nya, ketika keinginan pulang makin diubun-ubun, mereka bareng-bareng nyanyi "gelang sipatu gelang" kelakuan.

Sekian cerita gue tentang kejadian asik saat praktikum fotografi, pada intinya gue dapet nikmatin praktikum yang kalo dipandang orang lain mungkin melelahkan karena gue melihat dari sisi asiknya aja. Be positive deh, biar semua terasa tanpa beban, kita ikhlas ngerjainnya hasilnya pun maksimal. Hehe.

Bonus nih:

Bukan cabe-cabean, mereka orang-orang yang ngebantu gue praktikum.